Jumat, 26 April 2013

KPU dan Bawaslu Harus Siap Hadapi Terjadinya Kecurangan Pemilu 2013

Thursday, 03 January 2013 (1182 reads)

JAKARTA, (PRLM).-Penyelenggara Pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus bersiap-siap menghadapi berbagai kemungkinan terjadinya kecurangan pemilu di tahun 2013.

Hal itu karena, tahun 2013 merupakan tahun yang strategis bagi partai politik menyiapkan strategi menghadapi Pileg dan Pilpres 2014.

"Ya, 2013 ini semua mesin parpol mulai diaktifkan untuk menghadapi Pemilu. Semua partai politik akan mempersiapkan kadernya untuk menjadi caleg di parlemen, begitu juga persiapan untuk mencari figur yang tepat presiden kelak," ucap Pengamat Politik dari SIGMA Said Salahudin di Jakarta, Minggu (30/12).

Menurut Said, ada dua permasalahan yang akan muncul saat semua mesin parpol bergerak menuju Pemilu 2014. Permasalahan itu nantinya, kata Said, sulit dicegah apabila Bawaslu kalah cepat dan pintar dibandingkan para peserta Pemilu.

Permasalahan pertama yakni parpol akan mulai mencari penyumbang dana kampanye yang siap memodali mereka. Namun, yang dikhawatirkan, kata dia, adalah munculnya penyumbang dana kampanye yang tidak tercatat, yang biasa disebut dengan Bohir.

"Bohir masih akan muncul di Tahun 2013. Mereka adalah bandar-bandar yang harus diwaspadai karena ketika partai menang mereka akan meminta kompensasi politik," tuturnya.
Permasalahan kedua, kata Said, yakni banyaknya parpol yang akan memanfaatkan fasilitas negara untuk berkampanye. Misalnya, mereka akan menekan badan usaha milik negara (BUMN) untuk mencari bantuan finansial.

Begitupula bagi partai yang kadernya menjabat sebagai kepala pemerintahan seperti gubernur atau bupati. "Penyimpangan kekuasaan bukan hal yang baru, apalagi menjelang Pemilu 2014. Pemberian upeti akan mencapaai puncaknya pada 2013," ujarnya.

Untuk itu, Said pun menyarankan agar penyelenggara Pemilu khususnya Bawaslu segera mengantisipasinya. Bawaslu, kata, dia harus gesit dan cerdas menghadapi parpol dan caleg yang akan memanfaatkan dua peluang tersebut.

Di tempat terpisah, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie meminta KPU bekerja secara profesional dan mampu menjaga integritasnya dalam penyelenggaraan pemilu 2014.

"Kami berharap para penyelenggara pemilu bisa kerja lebih baik dan terpercaya untuk 2014, karena Pemilu 2014 harus betul-betul dapat dipercaya," ucapnya.

Dia menambahkan, tahun 2013 iklim politik di Tanah Air akan memanas. Itu karena, parpol dan capres mempersiapkan dirinya untuk pemilu legislatif dan eksekutif di 2014.

Jimly menuturkan, penyelenggaraan pemilu akan berpengaruh terhadap hasil pemilu. Jika penyelenggaraan pemilu baik maka tingkat kepercayaan masyarakat akan baik. Begitu juga sebaliknya. "Lain itu, peserta pemilu juga harus siap mengikuti pemilu dengan jujur dan adil," ujarnya. (A-194/A-89)*** (Sumber: Pikiran Rakyat Online)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar