umber : kpu.go.id pada Rabu, 17 April 2013
Denpasar,
kpu.go.id- Menyongsong satu tahun penyelenggaraan pemilu 2014,
Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus mendorong masyarakat untuk bisa
menjadi pemilih yang cerdas dan berkualitas. Pemilu bersih itu
pemilu yang tanpa money politic, suap, bantuan sosial, dan
penggunaan fasilitas negara.
Kalau bisa keluar dari itu semua, pemilu bisa berjalan dengan baik
dan menghasilkan pemimpin yang bagus, sekaligus pemimpin yang anti
korupsi. Selain itu, peserta pemilu juga harus mempunyai andil dalam
pemilu yang berintegritas, bukan malah menjadi penyebab, misalnya
suap, korupsi dan money politic.
Hal tersebut disampaikan Komisioner KPU Juri Ardiantoro dalam
kegiatan pendidikan pemilih menuju pemilu jujur, adil dan
berintegritas di Denpasar Bali, Rabu (17/04).
“Memilih pemimpin itu harus yang bersih, karena pemimpin itu
nantinya yang akan mengelola keuangan yang jumlahnya besar, sehingga
berpartisipasi tidak hanya pada waktu pemilu, tetapi juga pasca
pemilu mengawal hasil pemilu,” ujar Juri.
Kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama KPU Provinsi Bali dan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menghadirkan Komisioner KPK
Adnand Pandu Praja. Mereka membidik segmen pemilih pemula, sehingga
peserta yang berjumlah 250 orang didominasi kalangan mahasiswa dan
pelajar SMA.
Menurut Adnan, KPK juga ingin membangun pemilu yang bebas korupsi
dan bebas politik uang. Namun partisipasi masyarakat itu sangat
dibutuhkan, termasuk tangkap tangan oleh KPK itu juga berasal dari
kontribusi dan peran masyarakat.
“Pemilu yang bersih itu pemilu yang tanpa ada indikasi bansos, calon
pemimpin yang bersih dari korupsi, dan pengawasan terhadap adanya
politik uang dan kecurangan,” ungkap Adnan.
Selama KPK berdiri, tambah Adnan, KPK telah memenjarakan 65 anggota
dewan, 7 menteri, 4 dubes, 7 dosen, 8 gubernur, 31 walikota/bupati,
5 hakim, 2 jaksa, dan lainnya total sebanyak 335 orang. Kemudian
jumlah pengaduan yang diterima KPK selama setahun itu lebih dari
6.000 aduan.
Sementara itu, menurut Ketua KPU Provinsi Bali I Ketut Sukawati
Lanang Putra Perbawa, kegiatan pendidikan pemilih ini untuk mengawal
pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas. KPU bekerjasama dengan
KPK mengukuhkan duta pemilu dan demokrasi sebanyak 140 orang dari
dari 12 perguruan tinggi di Bali.
“Sasaran duta pemilu ini kalangan mahasiswa, karena mahasiswa itu
yang mempunyai mimpi besar, idealisme yang utuh, masih bersih, dan
jauh dari kepentingan tertentu, apalagi money politic, kemudian
mereka akan mengkampanyekan kepada masyarakat pemilu yang jujur,
adil, dan berintegritas,” ujar Lanang. (arf/tdy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar